Pelatihan Manajemen Mutu (Quality Assurance)

Bandung, 19-21 Februari 2015
Oleh : Ryan Ar Rayyan

Pelatihan Manajemen Mutu (Quality Assurance) ini terselenggara atas kerjasama antara Fathul Huda Foundation dan KPI (Kualita Pendidikan Indonesia ) Surabaya. Kerjasama ini berlangsung selama 3 tahun, dengan azzam semua lembaga pendidikan di bawah Yayasan Fathul Huda Bandung akan menjadi sekolah model yang memiliki sistem pengelolaan dan SDM yang baik.

Pelatihan Manajemen Mutu ini berlangsung selama 3 hari terhitung dari tanggal 19 – 21 Februari 2015. Dengan trainer : Ust. Sobikhul Qisom, Ust. Mashuda, Ust. Rio, dan Ust. Hafidz.

[slideshow_deploy id=’806′]

HUBUNGAN ORANG TUA DAN SEKOLAH

HUBUNGAN ORANG TUA DAN SEKOLAH
Oleh : Agus Awaludin, S.Pd.

(Berkaca Alqur an Surat Alhujurat )

“ Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS.49:10)

Tujuan Pendidikan

Bila melihat makna pendidikan dari sisi ilmu pendidikan maka pendidikan tidak terlepas dari konteks tanggung jawab. Pendidikan sejatinya merupakan tugas dari orang dewasa terhadap mereka yang akan dewasa. Dan bila di lihat dari sisi orang tua maka pendidikan merupakan salah satu implementasi tanggung jawab orang tua dari tugas Rabnya untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka. Dalam menjalankan tugas mendidiknya orang tua tentu mencari orang yang dia percaya untuk membantu mendidik putra-putrinya dan sebagai orang beriman maka sudah sewajarnya dan sudah menjadi tuntutan untuk menjadikan orang beriman lainnya sebagai wali (teman kepercayaan) dalam mendidik putra putrinya.

Hubungan orang tua dan sekolah

Pada konteks perwalian inilah hubunga orang tua dan sekolah yakni perwalian karena ikatan persaudaraan orang yang beriman. Bila kita berkaca hubungan antara orang tua dan sekolah dalam surat alhujurat Allah SWT banyak nilai yang bisa kita perhatikan dan terapkan dalam konteks hubungan sesama orang beriman, diantaranya.

  1. Konsep tabayun (QS.49:6), konsep ini mendidik orang beriman untuk senantiasa berhati-hati terhadap informasi yang menimbulkan kesimpulan jelek terhadap saudaranya sendiri melalui mekanisme tabayun (cek dan ricek atau kroscek). Dalam hubungan orang tua dan sekolah maka masing-masing pihak perlu mlakukan prosedur tabayun agar tidak muncul penyesalan di kemudian hari dalam bentuk kekeliruan kesimpulan terhadape saudaranya.
  2. Konsep islah (QS.49:9), konsep ini mengajarkan orang beriman untuk menjaga silaturahmi dan ikatan persaudaraan dengan menggunakan mekanisme islah dan menginginkan agar tidak terjadi perpecahan antara muslim yang satu dan yang lain. Dalam konteks hubungan sekolah dan orang tua setiap individu tidak menginginkan saudaranya terus dan muncul perselisihan di antara mereka, maka sudah menjadi tugas setiap mukmin menjaga hubungan persaudaraan diantara orang tua lain dengan sekolah dan tidak menimbulkan perpecahan antara sekolah dan orang tua lainnya.
  3. Konsep Ikromul muslim (QS.49:11), sebagai bentuk persaudaraan setiap mukmin tidak boleh mencari-cari kejelekan saudaranya atau mengurang kehormatan mereka, bila menemukan kekurangan pada saudaranya sudah semestinya kita melakukan nasihat bukan menggunjingnya. Dalam hubungan sekolah maka bila orang tua atau sekolah melihat kekurangan pada saudaranya sudah semestinya mereka melakukan upaya nasihat agar kejelekan saudaranya berkurang dan tidak melakukan perbuata yang mengurangi kehormatan saudaranya misalnya dengan menggunjingnya.
  4. Konsep Husnudzan (QS.49:12), Konsep ini mendidik orang beriman untuk memiliki kepercayaan kepada mukmin yang lain dengan mencari 1001 alasan awal yang membuat dia tidak percaya lagi dengan saudaranya dan mencoba untuk bertabayun dan memahami apa yang dilakukan saudaranya walaupun memahami bukan harus menyetujui.
  5. Konsep yang paling mulia orang bertaqwa (QS.49:13), konsep ini mengajarkan kepada kita untuk senantiasa memulyakan dari sisi ketaqwaan saudaranya sehingga ada penghormatan antara satu muslim dengan muslimin yang lainnya.

Fatihah Hati

Tulisan ini saya tutup dengan kata fatihah yang justru bermakna  membuka dan mengevaluasi kembali hubungan antara sekolah dengan orang tua menjadi sebuah hubungan perwalian yang di dasari oleh keimanan. wallohu a’lam bishshawab.