MIMHa, Madrasah Interaktif, MI, MTs, TK Islam, Pesantren, Boarding School, Sekolah Islam Bandung, Madrasah Terbaik DI Bandung, SD Islam Bandung Timur

Pembukaan PPL UIN di MIMHa

MIMHa, Madrasah Interaktif, MI, MTs, TK Islam, Pesantren, Boarding School, Sekolah Islam Bandung, Madrasah Terbaik DI Bandung, SD Islam Bandung Timur

Alhamdulillah, pada hari senin tanggal 30 September 2019 kemarin telah terlaksana kegiatan pembukaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung di MIMHa. Rangkaian kegiatan dalam pembukaan PPL tersebut ialah sambutan dari DPL, sambutan Kepala Madrasah, sambutan Kepala Divisi Pendidikan, sambutan Ketua Yayasan Fathul Huda Bandung (YFHB), tanda tangan MoU oleh kedua belah pihak kemudian diresmikan dengan pemotongan pita oleh Bapak Hadiana, SP selaku Ketua YFHB. Kegiatan PPL ini akan berlangsung selama kurang lebih 2 bulan yaitu sejak 30 September 2019 sampai dengan 30 November 2019.

12 mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) akan melaksanakan PPL di MIMHa Permata Ilmu dengan dibimbing oleh Bapak Hilman Manguwibawa, M.Pd. sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL). Selain itu, ada juga 17 mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang akan melaksanakan PPL di MIMHa Ibtidaiyah dengan dosen pembimbing lapangan bapak Dr. Anas Salahudin, M.Pd.

MIMHa, Madrasah Interaktif, MI, MTs, TK Islam, Pesantren, Boarding School, Sekolah Islam Bandung, Madrasah Terbaik DI Bandung, SD Islam Bandung Timur

Dalam sambutannya, bapak anas menyampaikan bahwa beliau sebagai DPL sekaligus juga ketua program studi PGMI memiliki harapan nantinya MI bisa menjadi pilihan terbaik untuk jenjang pendidikan dasar. Untuk itu, melalui PPL ini beliau berharap mahasiswa bisa memiliki pengalaman dalam mengajar di MI sebelum lulus sehingga bisa menjadi guru-guru MI yang berkualitas. Hal tersebut sejalan dengan harapan bapak Hilman yaitu, melalui PPL ini mahasiswa yang tadinya hanya khatam secara teoritis bisa khatam secara praktiknya juga.

 

Laporan dan foto oleh Humas MIMHa

 

HUBUNGAN ORANG TUA DAN SEKOLAH

HUBUNGAN ORANG TUA DAN SEKOLAH
Oleh : Agus Awaludin, S.Pd.

(Berkaca Alqur an Surat Alhujurat )

“ Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS.49:10)

Tujuan Pendidikan

Bila melihat makna pendidikan dari sisi ilmu pendidikan maka pendidikan tidak terlepas dari konteks tanggung jawab. Pendidikan sejatinya merupakan tugas dari orang dewasa terhadap mereka yang akan dewasa. Dan bila di lihat dari sisi orang tua maka pendidikan merupakan salah satu implementasi tanggung jawab orang tua dari tugas Rabnya untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka. Dalam menjalankan tugas mendidiknya orang tua tentu mencari orang yang dia percaya untuk membantu mendidik putra-putrinya dan sebagai orang beriman maka sudah sewajarnya dan sudah menjadi tuntutan untuk menjadikan orang beriman lainnya sebagai wali (teman kepercayaan) dalam mendidik putra putrinya.

Hubungan orang tua dan sekolah

Pada konteks perwalian inilah hubunga orang tua dan sekolah yakni perwalian karena ikatan persaudaraan orang yang beriman. Bila kita berkaca hubungan antara orang tua dan sekolah dalam surat alhujurat Allah SWT banyak nilai yang bisa kita perhatikan dan terapkan dalam konteks hubungan sesama orang beriman, diantaranya.

  1. Konsep tabayun (QS.49:6), konsep ini mendidik orang beriman untuk senantiasa berhati-hati terhadap informasi yang menimbulkan kesimpulan jelek terhadap saudaranya sendiri melalui mekanisme tabayun (cek dan ricek atau kroscek). Dalam hubungan orang tua dan sekolah maka masing-masing pihak perlu mlakukan prosedur tabayun agar tidak muncul penyesalan di kemudian hari dalam bentuk kekeliruan kesimpulan terhadape saudaranya.
  2. Konsep islah (QS.49:9), konsep ini mengajarkan orang beriman untuk menjaga silaturahmi dan ikatan persaudaraan dengan menggunakan mekanisme islah dan menginginkan agar tidak terjadi perpecahan antara muslim yang satu dan yang lain. Dalam konteks hubungan sekolah dan orang tua setiap individu tidak menginginkan saudaranya terus dan muncul perselisihan di antara mereka, maka sudah menjadi tugas setiap mukmin menjaga hubungan persaudaraan diantara orang tua lain dengan sekolah dan tidak menimbulkan perpecahan antara sekolah dan orang tua lainnya.
  3. Konsep Ikromul muslim (QS.49:11), sebagai bentuk persaudaraan setiap mukmin tidak boleh mencari-cari kejelekan saudaranya atau mengurang kehormatan mereka, bila menemukan kekurangan pada saudaranya sudah semestinya kita melakukan nasihat bukan menggunjingnya. Dalam hubungan sekolah maka bila orang tua atau sekolah melihat kekurangan pada saudaranya sudah semestinya mereka melakukan upaya nasihat agar kejelekan saudaranya berkurang dan tidak melakukan perbuata yang mengurangi kehormatan saudaranya misalnya dengan menggunjingnya.
  4. Konsep Husnudzan (QS.49:12), Konsep ini mendidik orang beriman untuk memiliki kepercayaan kepada mukmin yang lain dengan mencari 1001 alasan awal yang membuat dia tidak percaya lagi dengan saudaranya dan mencoba untuk bertabayun dan memahami apa yang dilakukan saudaranya walaupun memahami bukan harus menyetujui.
  5. Konsep yang paling mulia orang bertaqwa (QS.49:13), konsep ini mengajarkan kepada kita untuk senantiasa memulyakan dari sisi ketaqwaan saudaranya sehingga ada penghormatan antara satu muslim dengan muslimin yang lainnya.

Fatihah Hati

Tulisan ini saya tutup dengan kata fatihah yang justru bermakna  membuka dan mengevaluasi kembali hubungan antara sekolah dengan orang tua menjadi sebuah hubungan perwalian yang di dasari oleh keimanan. wallohu a’lam bishshawab.